Jogja Istimewa

Selasa, 26 Februari 2013

Sungai jernih di selokan Mataram

Setelah seharian bekerja atau kuliah memeng paling menyenangkan mencari tempat untuk bersantai sejenak menikmati alam,di daerah Yogyakarta ada tempat yang menyenangkan sekaligus mengasikkan untuk bermain dengan teman-teman setelah seharian letih bekerja yaitu sungai di daerah selokan Mataram.



Anda bisa bersantai disitu dengan teman-teman anda,selain tidak di pungut biaya alias geratis tempat  tersebuat juga sangat sejuk dan alami.

Minggu, 24 Februari 2013

Candi Boko Yogyakarta

Situs Ratu Baka (Bahasa Jawa: Ratu Boko) adalah situs purbakala yang merupakan kompleks sejumlah sisa bangunan yang berada kira-kira 3 km di sebelah selatan dari komplek Candi Prambanan, 18 km sebelah timur Kota Yogyakarta atau 50 km barat daya Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Luas keseluruhan komplek adalah sekitar 25 ha.
Situs ini menampilkan atribut sebagai tempat berkegiatan atau situs pemukiman, namun fungsi tepatnya belum diketahui dengan jelas.Ratu Boko diperkirakan sudah dipergunakan orang pada abad ke-8 pada masa Wangsa Sailendra (Rakai Panangkaran) dari Kerajaan Medang (Mataram Hindu). Dilihat dari pola peletakan sisa-sisa bangunan, diduga kuat situs ini merupakan bekas keraton (istana raja). Pendapat ini berdasarkan pada kenyataan bahwa kompleks ini bukan candi atau bangunan dengan sifat religius, melainkan sebuah istana berbenteng dengan bukti adanya sisa dinding benteng dan parit kering sebagai struktur pertahanan. Sisa-sisa permukiman penduduk juga ditemukan di sekitar lokasi situs ini.
Nama “Ratu Boko” berasal dari legenda masyarakat setempat. Ratu Boko (Bahasa Jawa, arti harafiah: “raja bangau”) adalah ayah dari Loro Jonggrang, yang juga menjadi nama candi utama pada komplek Candi Prambanan.
Secara administratif, situs ini berada di wilayah Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dan terletak pada ketinggian hampir 200 m di atas permukaan laut.
Situs ini dicalonkan ke UNESCO untuk dijadikan Situs Warisan Dunia sejak tahun 1995.

Pantai Parangtritis

Parangtritis merupakan pantai paling populer di Yogyakarta. Ada dua hal yang membuat Parangtritis ramai dibicarakan: pemandangan matahari terbenamnya yang romantis di kala senja dan mitos Nyai Rara Kidul. Banyak orang percaya Pantai Parangtritis adalah gerbang kerajaan gaib Nyai Rara Kidul yang menguasai laut selatan. Selain itu Parangtritis juga dikenal dengan ombak besar dan  bukit-bukit pasirnya, atau biasa disebut gumuk. Pada musim kemarau biasanya angin bertiup lebih kencang, dan ombaknya rata-rata  setinggi dua sampai tiga meter. Sebagai kawasan wisata, Parangtritis dikelola dengan cukup baik oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul.  Mulai dari fasilitas penginapan sampai pasar yang menjajakan souvernir khas tersedia di Parangtritis.
Pantai ini hanya 27 km dari Kota Jogja. Untuk mencapai Parangtritis, anda dapat menggunakan mobil pribadi atau angkutan umum, yaitu bus kota. Untuk yang memilih angkutan umum, anda dapat naik dari terminal Umbulharjo. Ada dua pilihan rute: melalui Imogiri-Siluk atau Kretek. Jika anda ingin memanjakan mata selama perjalanan pilihlah rute Imogiri-Siluk. Melalui rute Imogiri-Siluk, anda akan melewati pemakaman keluarga kerajaan dan disuguhi pemandangan bukit kapur yang indah dan unik. Tapi jika anda ingin cepat sampai ke Parangtritis, pilihlah rute Kretek.
Hanya dengan biaya masuk Rp. 3.000,- ada banyak hal yang bisa dilakukan di Parangtritis. Melihat matahari terbenam adalah salah satu yang paling diminati.  Oleh sebab itu, saat terbaik pergi ke Parangtritis adalah saat menjelang senja. Remang romantis senja Parangtritis juga seringkali dimanfaatkan pasangan calon mempelai sebagai latar foto pranikah. Tersedia pula jasa bendi yang akan mengantar anda menyusuri permukaan pasir mulus Parangtritis. Kalau anda lebih suka naik kudanya langsung, anda juga bisa mendatangi jasa penyewaan kuda.
Permainan layang-layang juga dapat dijadikan pilihan jika ingin lebih mendapatkan suasana santai. Angin Parangtritis yang kencang dapat membantu anda menerbangkan layang-layang. Bahkan pemula yang tak pernah bermain layang-layang pun akan menerbangkan layang-layangnya dengan mudah dengan bantuan angin Parangtritis. Wajar saja jika Parangtritis sering dijadikan lokasi festival layang-layang. Untuk yang berjiwa petualang, ATV (All Terrain Vehicle) patut dicoba. Dengan ATV, anda dapat menaklukkan bukit-bukit pasir di sepanjang pantai. Biaya sewa ATV sekitar  Rp. 50.000,- sampai dengan Rp100.000,- per setengah jam.
Karena kebuasan ombaknya, pengunjung Parangtritis tidak direkomendasikan untuk berenang. Namun di pinggir pantai tersedia fasilitas pemandian umum. Diantaranya adalah pemandian Parang Wedang yang airnya konon dapat mengobati berbagai penyakit kulit. Ini karena air di pemandian tersebut mengandung belerang.
Kuatnya mitos Nyai Rara Kidul juga menciptakan eksotisme tersendiri di Parangtritis. Upacara-upacara seringkali digelar untuk menghormati Nyai Rara Kidul. Oleh Kraton Yogyakarta, Parangtritis dijadikan tempat upacara Labuhan. Hampir setiap malam Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon, para nelayan setempat dan pengunjung melakukan upacara ritual di Parangtritis. Acara ritual diwarnai pelarungan sesajen dan kembang warna-warni ke laut. Puncaknya terjadi pada malam 1 Suro, dan dua sampai tiga hari setelah hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. (Sumber:kotajogja.com)

Rabu, 20 Februari 2013

Malioboro Yogyakarta


Berkumpulnya seniman- seniman berbagai universitas, tempat berkumpulnya aksesori dan berbagai pernak pernik, tempat berkumpulnya wisatawan, dan tempat berkumpulnya penjual dan pembeli, itulah gambaran tempat yang begitu istimewa Malioboro, tak pernah sepi dari wisatawan dari pagi sampai malam datang. Malioboro merupakan tempat favorit wisatawan mancanegara dari berbagai Negara maupun wisatawan lokal, di tempat wisata ini para wisatawan bisa menemukan berbagai hal unik sampai hal yang menakjubkan, mulai dari beribu jenis barang yang ditawarkan, dari yang kecil sampai yang besar,dari ribuan sampai ratusan ribu rupiah, para wisatawan juga bisa menemukan berbagai kesenian daerah yang dimainkan oleh para mahasiswa kesenian di Jogja, mulai dari peragaan alat musik tradisional angklung sampai dengan kesenian budaya lainnya. Malioboro tempat yang harus anda kunjungi saat berada di Yogyakarta, tak lengkap liburan anda kejogja tanpa datang ketempat wisata kebanggaan kota Yogyakarta.

Senin, 18 Februari 2013

Air Terjun Samigaluh Kulo Progo


Tak banyak memang yang mengatahui potensi wisata alam di daerah Kulon Progo. Kebayakan orang hanya mengatahui beberapa tempat wisata saja,salah satu yang terkenal adalah pantai Glagah Indah.ternyata masih banyak tempat wisata asri lainya yang sangat menarik untuk dikunjungi.

Terlekat di pedukuhan Gonalangu, Desa Sidoharjo, Kecamat kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, DIY. Jika anda ingi berwisata ke air terjun ini dapat ditempuh dengan 1,5 jam perjalan dari Jogjakarta.

Untuk menuju ke obyek wisata  ini hanya bisa dilakukan dengan berjalan kaki ± 500 m dari jalan raya. Sambil berjalan anda bisa menikmati pemandangan yang indah disepanjang jalan.Air Terjun Sidiharjo merupakan salah satu air terjun yang sangat asri dan masih perwan. Hal itu dapat dilihat dari kondisi jalan menuju air terjun yang masih asri. ditambah lagi dengan keelokan pemandangan yang disajikan. Air terjun yang mempunyi ketingian 75 meter ini memang masih belum dikenal orang banyak sehingga masih cukup alami.

Embung Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran


Embung Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran luas 70x70 m2, akan digunakan sebagai pengairan kebun buah seluas 20 Hektar dengan tanaman buah durian dan kelengkeng. Jenis durian yang ditanam adalah Durian Montong dan Kane. Berada sekitar 1,5 Km sebelah tenggara pintu masuk wisata Gunung Api Purba. Embung dan kebun buah ini yang diresmikan oleh Gubernur DIY (Sri Sultan HB X) pada selasa, 19 Februari 2013.